Pelajaran Surat-Surat Pendek

Pada bagian awal Kitab الدروس المهمة لعامة الأمة, Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menyebutkan:

الدرس الأول: سورة الفاتحة وما أمكن من قصار السور: سورة الفاتحة وما أمكن من قصار السور، من سورة الزلزلة إلى سورة الناس تلقيناً وتصحيحاً للقراءة، وتحفيظاً وشرحاً لما يجب فهمه. [الدروس المهمة لعامة الأمة]

Pelajaran Pertama: Surat Al-Fatihah dan Beberapa Surat Pendek

Surat Al-Fatihah dan beberapa surat yang memungkinkan dari surat-surat pendek, yaitu Surat Al-Zalzalah hingga Surat An-Nas dengan talqin (pendiktean), pembenaran bacaan dan hafalan, serta penjelasan apa yang wajib dipahami.

Berikut kami sampaikan penjelasan dari Syaikh Prof. Dr. Abdurrazaq bin Abdil Muhsin Al-Badr hafidzahumallah dari Syarah kitab tersebut[1]

Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, beliau berkata: Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah  lalu berkata, "Ajarilah aku membaca Al-Qur'an Wahai Rasulullah!" Maka beliau ﷺ bersabda:

اقْرَأْ ثَلاَثًا مِنْ ذَوَاتِ الرَّاءِ

"Bacalah tiga surat yang diawali dengan Alif Lam Ra'"

Orang tersebut berkata: Umurku sudah tua dan hatiku telah berat (untuk bisa menghafal) serta lisanku juga menjadi kasar (sulit). Beliau  kemudian bersabda:

فَاقْرَأْ ثَلاَثًا مِنْ ذَوَاتِ حم

"Kalau begitu, bacalah tiga surat yang diawali dengan Ha Mim"

Orang tersebut menimpali seperti perkataannya sebelumnya. Kemudian Rasulullah ﷺ berkata:

 اقْرَأْ ثَلاَثًا مِنَ الْمُسَبِّحَاتِ

"Kalau begitu, bacalah tiga surat yang diawali dengan Sabbaha"

Orang tersebut menimpali seperti perkataannya sebelumnya. Kemudian berkata: Wahai Rasulullah, ajarkanlah aku membaca suatu surat yang mencakup seluruhnya. 

 فَأَقْرَأَهُ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم ‏{‏ إِذَا زُلْزِلَتِ الأَرْضُ ‏}‏ حَتَّى فَرَغَ مِنْهَا

Maka Nabi ﷺ mengajarkainya membaca Surat Al-Zalzalah hingga selesai.

Maka orang itu berkata, Demi Tuhan Yang telah mengutus engkau dengan membawa kebenaran, aku tidak akan menambahkannya. Kemudian lelaki itupun berbalik dan pergi. Maka Nabi ﷺ bersabda:

أَفْلَحَ الرُّوَيْجِلُ

"Sungguh beruntung orang itu" (‏ مَرَّتَيْنِ- beliau ﷺ mengatakannya dua kali)

[HR. Abu Dawud no.1399][2]


Metode yang dijelaskan oleh Syaikh Bin Baz rahimahullah terdiri dari empat langkah:

Langkah Pertama: Talqin (Mendiktekan)

Dengan "talqin", yakni imam atau seorang qari (dalam konteks sekolah adalah guru yang memiliki kualifikasi tertentu terkait Al-Qur'an) mendiktekan surat-surat pendek tersebut, ayat demi ayat, lalu mengulanginya dimana mereka menyimak ayat yang pertama satu atau dua kali, kemudian dilanjutkan dengan ayat yang kedua...  dan begitu seterusnya. Seperti inilah Al-Qur'an diambil (dipelajari, pen.) dengan cara talqin (dikte, pen.) sehingga mereka mendengarnya dengan benar.

Langkah Kedua: Mereka Membaca Apa yang Telah Mereka Dengarkan

Yakni setelah mereka membaca apa yang baru saja mereka simak (dengarkan), dan imam, atau yang mengajar atau yang membibing menghafal itu mengoreksi bacaan mereka. Dan karena itu dikatakan sebagai "pembenaran bacaan" (تصحيحاً للقراءة).

Langkah Ketiga: Menghafal

Yakni setelah itu datanglah tahapan menghafal, sehingga orang tersebut mengahalkannya dengan metode talqin (dikte) dan membaca di hadapan syaikh (guru) yang akan membenarkan hafalannya. Kemdian diulang-ulang sesuai dengan kadar yang cukup, karena sebagian orang ada yang membutuhkan pengulangan hingga lima puluh kali, seratus kali, bahkan dua ratus kali, agar menjadi hafalan yang benar-benar matang baginya.

Langkah Keempat: Menjelaskan Makna-makna yang Wajib Dipahami

Artinya, setelah itu adalah tahapan menjelaskan sisi-sisi yang ajib dipahami, menjelaskan tafsir makna-makna surat tersebut dan menguraikan kandungan-kandungannya, dengan memulai dari Surat Al-Fatihah kemudian Surat Al-Zalzalah hingga Surat An-Nas.

Di bagian awal syarah-nya, Syaikh Prof. Dr. Abdurrazaq menyebutkan 

Syaik (Bin Baz rahimahullah) mengajukan bahwa surat-surat pendek tersebut adalah Surat Al-Zalzalah hingga Surat An-Nas, dan kadar ini cukup bagi orang-orang awam, agar mereka bisa menunaikan shalat-shalat mereka, baik yang fardhu maupun sunnah, termasuk juga qiyamul lail, sekalipun harus mengulang-ulang satu surat dalam shalat malamnya.

Pada bagian berikutnya disebutkan:

Apabila orang awam itu mencukupkan dengan menghafal Surat Al-Zalzalah hinnag Surat An-Nas, atau hanya mencukupkan dengan sebagiannya, maka itu sudah cukup baginya. Hal itu, karena Nabi ﷺ bersabda terkait dengan laki-laki tersebut yang bertekad untuk mencukupkan dengan Surat Al-Zalzalah saja. "Beruntunglah orang itu", maka siapa yang menghafalnya atau lebih dari hanya surat-surat pendek, maka dia termasuk di antara orang-orang yang beruntung, Insyaa Allah.

Terkait pendidikan anak, pelajaran Al-Qur'an tentu menjadi salah satu perhatian. Namun benar-benar harus diperhatikan terkait skala prioritas serta jenjang usia mereka. Dan empat langkah yang disebutkan oleh Syaikh Bin Baz rahimahullah tersebut sangat efektif untuk anak usia dini. Apalagi jika dilakukan oleh orang tua yang memiliki bekal ilmu kepada anaknya. Dimulai dengan men-talqin karena bagaimanapun usia mereka ada masa-masa merekam dan menirukan.


______________________

[1] Syarah Ad-Durus Al-Muhimmah Li Ammah Al-Ummah. PIB. hal 5-9

[2] Teks hadits dari Sunnah.com