Wanita Mendidik Anak

 


Di dalam دور المرأة في تربية الأسرة , Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafidzahullah menyebutkan beberapa poin dalam pendidikan anak. Setelah beliau menyampaikan:

عمل المرأة في تربية الطفل ليس عملا يسيرا بل هو عمل يحتاج للعلم، ويحتاج جهدا في المتابعة
“…Pekerjaan wanita dalam mendidik anak bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi pekerjaan yang memerlukan ilmu, dan membutuhkan upaya ekstra dalam prosesnya.”
Rasulullah ﷺ bersabda:
كلكم راعٍ، وكلكم مسؤول عن رعيته،
فالأمير راعٍ وهو مسؤول، والرجل راعٍ على أهله وهو مسؤول،
....
والمرأة راعية على بيت زوجها وهي مسؤولة،
dan Seorang Wanita adalah pemimpin atas urusan rumah tangga suaminya dan anak-anaknya."
فكلكم راعٍ وكلكم مسؤول عن رعيت
Sehingga seluruh kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpin.” 
[HR. Bukhari no.2554]

✒️ Inilah hirarki tanggung jawab yang diatur oleh syariat islam. Dari yang global, hingga menjadi unit-unit yang lebih kecil. Secara umum seorang suami adalah pemimpin terhadap keluarganya. Seorang suami adalah kepala sekolah, kepala rumah tangga, harus memiliki bekal ilmu untuk mampu mengarahkan, menyusun konsep, serta menyediakan sumber daya yang diperlukan.

🌷📒 Namun perhatikan juga wahai kaum ibu, bahwa seorang istri adalah pemimpin dalam urusan rumah tangga serta memiliki peran utama pula dalam mendidik anak-anak karena bisa jadi suami tidak sepenuhnya memiliki waktu di rumah. Tentu kita sering mendengarnya...

الأم مدرسة الأولى
“Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya”
Maka seorang wanita pun harus memiliki bekal ilmu untuk bisa menjadi guru pertama & utama bagi anak-anaknya. Terutama bekal aqidah yang shahihah untuk menyelamatkan keluarga kita dari api neraka, diringi berbagai hirarki ilmu berikutnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يا أَيها الذين آمنوا قوا أَنفسكم وأهليكم نارا
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka" [QS. At-Tahrim: 6]
.
Terkait ayat tersebut, Ali radhiallahu 'anhu berkata:

✒️ أدبوهم وعلموهم
"Didiklah (berkaitan dengan adab & akhlak) dan Ajarilah Mereka (perkara agama)”
Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhuma berkata:

أدِّب ابنك فإنك مسؤول عنه، ماذا أدَّبته، وماذا علمته؟
وهو مسؤول عن برَّك وطواعيته لك.
Didiklah Anakmu! Karena sesungguhnya Engkau akan dimintai pertanggungjawaban tentangnya, pendidikan apa yang telah kau berikan padanya, dan pengajaran apa yang telah kau berikan padanya? Dan anakmu juga akan ditanya tentang kebaikanmu kepadanya dan ketaatannya kepadamu. [Disebutkan dalam Bab XV تحفة المودود بأحكام المولود]